My Album

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

6 Makhluk Hidup Berumur Paling Panjang

Organisme paling tua di dunia didominasi spesies yang bisa bereproduksi secara aseksual. Hal ini membantu mereka menghindari mutasi dan parasit.

Berikut ini makhluk hidup yang dirangking berdasarkan umur paling tua, seperti dikutip dari laman Telegraph:


1. Posidonia oceanica

Rumput laut raksasa di Laut Mediterania menduduki peringkat pertama karena berumur 200.000 tahun. Dia berhasil menyalip tanaman Tansania yang selama ini diyakini sebagai yang tertua.

2. Lomatia tasmanica atau Raja Lomatia

Tanaman Tasmania ini diyakini sudah berumur 43.600 tahun. Tanaman ini memiliki daun yang mengkilap dan bunga berwarna merah jambu. Meski punya bunga, tapi tanaman ini tidak menghasilkan buah dan biji. Sejauh ini, hanya satu koloni spesies ini yang diketahui hidup di dunia liar.

Tanaman tertua dunia, Raja Lomatia


3. Gaylussacia brachycera atau box huckleberry

Tanaman semak rendah asal Amerika Utara ini satu keluarga dengan blueberry dan tanaman huckleberry lainnya. Usia koloni tanaman ini bisa mencapai umur 13.000 tahun.

4. Larrea tridentata atau creosote bush

Tanaman ini banyak dijumpai di gurun di Amerika seperti Mojave, Sonoran, dan Chihuahuan. Umur tanaman ini bisa mencapai 11.000 tahun. Tanaman ini banyak dipakai untuk keperluan obat herbal.

Makhluk hidup paling tua, creosote bush


5. Populus tremuloides atau quaking aspen

Pohon ini bisa tumbuh sampai ketinggian 25 meter. Tanaman ini berasal dari daerah dingin di Amerika Utara. Dia bisa berumur sampai 10.000 tahun.

6. Picea mariana atau black spruce

Tanaman sejenis cemara yang berasal dari bagian utara Amerika Utara. Tanaman ini bisa mencapai usia 1.800 tahun. (eh)

Tanaman tertua, black spruce

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumput Ini Berumur 200.000 Tahun




Sekelompok rumput  di Laut Mediterania diperkirakan menjadi spesies paling tua di dunia. Ilmuwan asal Australia menduga rumput-rumput ini berumur 200.000 tahun.

Ilmuwan ini merunut DNA rumput raksasa, Posidonia oceanica, di sebuah padang rumput bawah laut yang membentang lebih dari 2.000 mil, dari Spanyol ke Siprus.

Analisis ini kemudian diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE, seperti dikutip dari laman Telegraph. Ilmuwan menemukan rumput-rumput di padang bawah tanah itu berusia antara 12.000 sampai 200.000. Ini jauh lebih tua dari spesies tertua yang selama ini dkenal, tanaman Tansania yang diyakini berusia 43.000 tahun.

Carlos Duarte, dari University of Western Australia mengungkap rahasia panjang umur rumput-rumput tersebut. Menurutnya, rumput ini bisa bereproduksi secara aseksual dan menghasilkan klon dari dirinya sendiri.

"Mereka terus memproduksi cabang baru," kata dia. Secara perlahan, spesies ini menutupi areal yang sangat luas dan menjadikan lahan ini sebagai bahan tambang makanan. Pada akhirnya, spesies ini pun bisa menyimpan nutrisi dalam cabang-cabang mereka yang luas itu sehingga mampu bertahan di kondisi terburuk sekalipun. Satu kloni rumput ini bisa berbobot sampai ribuan ton.

Tapi, Duarte mengingatkan bahwa spesies ini mulai terancam. Meski Posidonia oceanica merupakan tanaman yang tangguh, pertumbuhan mereka mulai menurun seiring pembangunan di pesisir dan pemanasan global. Bagaimana pun, faktor-faktor ini mempengaruhi suhu laut dan kualitas air.

"Jika perubahan iklim ini terus berlangsung seperti sekarang, masa depan spesies ini sangat buruk," kata dia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Proses Penggabungan Benua Asia-Amerika

Di masa lalu, sekitar 250 juta tahun lalu, hanya ada satu benua, yang disebut "Benua Super", Pangaea. Ia lalu terpecah menjadi beberapa benua atau lempeng yang menyebar ke seluruh permukaan Bumi.

Laiknya puzzle, benua-benua yang menyebar itu akan kembali menggaungkan diri, 50 sampai 200 juta tahun mendatang. Salah satunya, Amerika dan Asia, menjadi benua baru bernama Amasia.

Adalah tim ilmuwan Universitas Yale, Amerika Serikat yang meneliti potensi reuni benua-benua itu dalam jurnal sains, Nature.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana proses pembentukan benua super itu? Soal cara penggabungan sudah jadi perdebatan para ilmuwan selama bertahun-tahun.

Sebelumnya ada dua teori yang saling bersaing. Pertama disebut ekstroversion, yang menyatakan Pangaea terpecah menjadi sejumlah benua, seperti Amerika Utara), saling terpisah, dan suatu saat nanti akan membentuki Amasia, di sisi lain dunia. Model lain, yang disebut introversi, memprediksi bahwa akan memperlambat pergeseran, dan akhirnya luruh menjadi benua besar di lokasi yang sama, di mana Pangaea pernah ada.

Baru-baru ini tim ilmuwan dari Universitas Yale, Amerika Serikat menawarkan model baru, tentang bagaimana benua super terbentuk. Dengan mengukur daya magnetis sampel geologi kuno, para ilmuwan berspekulasi bahwa benua super baru "Amasia" tidak terbentuk di katulistiwa, melainkan di sekitar Kutub Utara.

Ahli geologi dari Yale, Ross Mitchell dan koleganya mengumpulkan berbagai sampel geologis dan mengukur orientasi magnetisnya. Untuk mengetahui, bagaimana bebatuan menyelaraskan diri dengan kutub magnet Bumi.

Mineral akan kehilangan kemampuan mereka untuk menyelaraskan dengan magnet Bumi pada suhu tertentu, yang disebut suhu Curie --  sekitar 1.400 derajat Fahrenheit. Namun, ada sejumlah batuan yang terbentuk dalam suhu ekstrem, hingga suhunya turun ke bawah Suhu Curie.  Sehingga keberpihakan magnetik menjadi terkunci di tempatnya.

Tim Yale juga meneliti sampel batuan kuno, dari berbagai usia. Karena semua batuan akan terorientasi pada kutub bumi, mereka bisa mengaitkan perubahan sejalan  dengan gerakan benua. Mereka kemudian menggunakan  informasi ini untuk membangun sebuah model baru  tentang bagaimana superkontinen terbentuk. Teori baru, orthoversi menyatakan bahwa benua akan bergerak menuju Kutub Utara, bukan ke arah ekuator atau kembali ke titik awal mereka. Posisi Amasia akan miring 90 derajat dari tempat Pangea dulu berada. Lihat videonya di tautan ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS